MAKNA KEKERASAN DALAM FILM THE HUMAN CENTIPEDE III

Risqi Inayah Dwijayanti, Novia - Reskapati

Abstract



Abstrak

Film The Human Centipede III adalah film yang bergenre horror yang menceritakan sebuah penjara yang dipimpin oleh ketua sipir yang kejam dan penjara tersebut memiliki jumlah tingkat kerusuhan tertinggi, biaya medis, dan seringnya pergantian staff dikarenakan adanya tindakan kekerasan dalam tahanan tersebut. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui Makna Kekerasan dalam Film The Human Centipede III. Pertanyaan dalam penelitian ini adalah bagaimana Makna Kekerasan dalam Film The Human Centipede III.Kekerasan adalah perilaku menyakiti atau melukai manusia, sehingga manusia merasakan sakit di bagian fisik atau di bagian jiwanya karena menjatuhkan dan menghancurkan hidup seseorang, kekerasan di bagian fisik bisa juga menyebabkan kematian ataupun cacat seumur hidup pada fisiknya.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika dan teori kontruksi sosial dengan memakai model semiotika Charles Sanders Peirce. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotika, dengan jenis pendeketan kualitatif, dan penelitian ini bersifat konstruktivis.Hasil yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Makna Kekerasan Dalam Film The Human Centipede III, dan setelah penulis melakukan penelitian bahwa makna kekerasan dalam film the human centipede III adalah adanya kekerasan fisik, kekerasan psikologis dan kekerasan seksual.

Kata kunci : Makna, Kekerasan, Semiotika

                              

Abstrack

The human centipede III is a horror movie that tells a prison whom leads by a cruel warder and the prison has the highest level of riot, medical fee, and staff turnover caused by violence inside the prison. The purpose of this research is to know the meaning of violence inside this film. The question of the research is how the meaning of the violence inside this film.Violence is harming human behavior until the human feels hurt physically or mentally because of breaking someone’s life, violence physically could damage deathor disabled permanently.The theory that uses insde the research is semiotics theory and theory construction of social with semiotics model by Charles Sanders Peirce. The writer uses semiotics analysis, with qualitative approach, and this research tends constructivist.The things that writer got inside the research is for knowing the meaning of violence inside the film, and the result is there is a violence physically, mentally, and sexual.

 

Key Word : Meaning, Violence, SemioticsAbs


Full Text:

Doc

References


Daftar Pustaka

Ardianto, Elvinaro. Komunikasi Massa. Simbiosa Rekatama Media : Bandung. 2007.

Bungin, Burhan. Sosiologi Komunikasi Massa: Teori, Paradigma, dan Diskursus

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Kencana Prenada Group : Jakarta.

Danesi, Marcel. Semiotika Media, Jalasutra. Yogyakarta. 2010.

Effendy, Heru. Mari Membuat Film : Panduan Menjadi Produser. Panduan dan Pustaka

Konfiden : Jakarta. 2002.

Effendy, Onong U. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya.

Bandung. 2003.

E. Kristi. Mengungkapan Selubung Kekerasan Telah Filsafat Manusia. PT Remaja

Rosdakarya. Bandung. 2004

Fajar, Marhaeni. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Graha Ilmu : Yogyakarta. 2009.

Haryatmoko. Etika Komunikasi Manipulasi Media, Kekerasan dan Pornografi, Kanisius. Yogyakarta. 2007.

Hilmawan Pratista. Memahami Film, Homerian Puataka : Yogyakarta. 2008.

Kriyantono, Rachmat. Teknis Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group : Jakarta. 2006.

Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Rosdakarya. Bandung. 2013.

Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif. Lkis. Yogyakarta. 2008

Poerwandari W Kristi. Mengungkap Selubung kekerasa Telaah Filsafat Manusia. Bandung. 2008

Sobur, Alex. Analisis Teks Media, PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2004

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. 2009

Tinarbuko, Sumbo. Semiotika Komunikasi Visual. Jalasutra. Yogyakarta. 2008


Refbacks

  • There are currently no refbacks.