Perspektif Feminis Dalam Media Komunikasi Film (Wacana Kritis Perjuangan Keadilan Gender Dalam Film “Three Billboard Outside”)

Radita Gora Tayibnapis, Risqi Inayah Dwijayanti

Abstract


Abstrak

 

Penindasan dan perenggutan terhadap perempuan dalam memperoleh keadilan bukanlah suatu fenomena baru, namun sudah menjadi fenomena lama yang terus menjadi kontroversi dan perbincangan di masyarakat umum. Hal tersebut digambarkan dalam film Three Billboard Ebbing, Missouri yang menjadi salah satu film kontroversi, namun di satu sisi sebagai salah satu film terbaik dalam penghargaan film internasional 2017 yang bercerita tentang perjuangan seorang ibu yang menuntut keadilan atas pembunuhan putrinya. Permasalahan yang diangkat adalah adanya suatu kontradiksi, serta konflik terhadap pandangan aparat hukum sebagai pembentukan kapital dan dominasi kelas yang digambarkan dalam film tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti teori feminis dan kelompok. Metode yang digunakan untuk mengkaji film ini menggunakan metode analisis wacana dari model Fairclough. Pembahasan dalam penelitian terlihat bahwa representasi, relasi, dan identitas mengacu pada dominasi terhadap perempuan dari sisi perolehan hak keadilan secara hukum. Representasi feminis yang ditampilkan adalah feminis liberal, dengan ideologi feminis marxis yang memandang bahwa perempuan sebagai bagian proletariat dan upaya pembentukan terhadap emasinasi proletariat perempuan dalam memperoleh hak atas kesetaraan gender serta keberpihakan hukum.     

 

Kata Kunci: Film, Penindasan, Feminisme

 

Abstract

 

The oppression and grasping of women in obtaining justice is not a new phenomenon, but it has become an old phenomenon that continues to be controversial and conversation in the general public. It is portrayed in the film Three Billboard Ebbing, Missouri which is one of the controversial films, but on the one hand as one of the best films in the international film award 2017 which tells the story of a mother's struggle demanding justice for the murder of her daughter. The issues raised are the existence of a contradiction, as well as the conflict on the views of the legal apparatus as the formation of capital and the dominance of the classes depicted in the film. The theory used in this research is like feminist and group theory. The method used to study the film uses discourse analysis methods from the Fairclough model. The discussion in the research shows that the representation, relation, and identity refers to the domination of women from the side of the acquisition of legal right of justice. The feminist representation presented is a liberal feminist, with a feminist Marxist ideology which views women as part of the proletariat and the establishment of the golden proletariat of women in obtaining the right to gender equality and legal sanction.

 

Key Word: Movie, Oppression, Feminism.

 


Full Text:

PDF

References


Dzuhayatin, Fakih, Mansour, (et.al.). 2000. Membincang Feminisme: Diskursus Gender Prespektif Islam. Surabaya: Risalah Gusti.

Eriyanto. 2006. Analisis Wacana: Suatu Pengantar. Yogyakarta: LKIS.

Gaus, Gerald F. & Kukathas, Chandran. 2012. Handbook of Teori Politik. Bandung: Penerbit Nusa Media.

Gross, E and C. Pateman. 1986. Feminis Challenge: Social and Political Theory. Oston: Northeastern University Press.

Haryatmoko. 2017. Critical Discourse Analysis (Analisis Wacana Kritis). Jakarta: Rajawali Press.

Hidayatullah, S., 2010. Teologi Feminisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Pusat Kajian Wanita dan Gender Universitas Indonesia. (2004). Hak Azasi Perempuan: Instrumen untuk Mewujudkan Keadilan Gender. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Ida, Rachmah. 2014. Metode Penelitian. Kajian Media dan Studi Budaya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Miller, Katherine. 2005. Communication Theories, Fifth Edition. New York: McGraw Hill.

Lovenduski, Joni. 2008. Politik Berparas Perempuan. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Ollenburger, Jane C dan Hellen A.Moore. 2002. Sosiologi Wanita. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Saskia Wieringa, “Ibu Or The Beast: Gender Interest in Two Indonesian Women’s Organizations”, Feminis Review, no. 41, 1992, hal. 110.

Subhan, Z. (2004). Kekerasan Terhadap Perempuan. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Sunarto. 2004. Perempuan di Televisi. Jakarta: Kompas Gramedia.

Sobur, A. (2004). Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis Wacana, Semiotika dan Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Stokes, Jane. 2016. How To Media Studies. Yogyakarta: Penerbit Bentang.

Hannam, J. (2007). Feminism. Harlow, England: Pearson-Longman. Tong, R. P. (2010). Feminist Thought. Yogyakarta: Jalasutra.

Wolf, N. (1991). The Beauty Myth. New York: W. Morrow.

Nelmes, J. (2007). Gender and Film. Introduction to Film studies 4th edition. New York: Roudledge.

Hollows, J. (2010). Feminisme, Feminitas dan Budaya Populer. Yogyakarta: Jalasutra.

Zoonen, L. V. (1992). Gender and Film, Femmes Fatales; Feminism, Film Theory and Psychoanalysis. Amsterdam : University of Amsterdam.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.